Selamat Datang-Selamat Datang-Selamat Datang-Selamat Datang-Selamat Datang-Selamat Datang

KHASIAT AIR TERAPI MUTIARA

MELALUI 10 RASA UNIT AIR TERAPI INI MAMPU UNTUK MENJADI PENAWAR BAGI TUBUH MANUSIA MELALUI KAJIAN DAN PEMERHATIAN SELAMA AIR INI DIPERKENALKAN...ANTARA KHASIATNYA ADALAH:
  • Membersihkan Darah dari Asid, Toksid, Kolestrol danKeracunan dalam tubuh.
  • Menambah bekalan kalsium dan seterusnya Membantu pembentukan & menguatkan tulang serta gigi
  • Melegakan rasa lenguh-lenguh badan, sakit-sakit urat, sakit sendi, sakit tulang & sakit urat
  • Merawat Penyakit dari dalam badan seperti gastric, batu karang, gaut, kencing manis, darah tinggi
  • Membersih & Melancarkan perjalanan darah
  • Membuang & meneutralkan toksid, acid, racun & angin dalam badan
  • Mengekalkan badan beralkali
  • Mengstabilkan tekanan darah tinggi/darah rendah & paras gula dalam darah
  • Menggalakkan keaktifan sel-sel badan untuk metabolisme
  • Menenangkan saraf, membantu penghantaran saraf
  • Membersihkan paru-paru (terutama Perokok)
  • Memecahkan batu karang
  • Menyejukkan badan
  • Menyihatkan & menguatkan tenaga tubuh badan
Baca Lagi>> - KHASIAT AIR TERAPI MUTIARA

sedarlah manusia yang pelupa

إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهد الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مشرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبةبتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)  
Pertama, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita pada Allah dengan berupaya maksima untuk melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Rasul Saw.
Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya, selawat dan salam mari kita bacakan untuk Nabi Muhammad saw sebagaimana perintah Allah : Wahai orang-orang beriman, ucapkan selawat dan salam pada Nabi (Muhammad) saw. (QS Al-Ahzab : 56).
Beberapa tahun belakangan ini, khususnya sejak Disember 2004 lima tahun silam; saat tsunami menerjang kawasan Barat Indonesia, khususnya wilayah Nanggro Aceh Darussalam, kita semakin sering melihat dan menyaksikan berbagai peristiwa besar yang menimpa, dan terakhir gempa dengan kekuatan 7.8 SR menggoncang wilayah Sumatera, khususnya kota Padang dan Padang Pariaman.
Peristiwa-peristiwa besar (bencana alam) itu bahkan juga menimpa hampir semua kawasan di atas muka bumi ini, tak terkecuali negara-negara maju teknologi seperti Jepun, Taiwan, China, Eropah, Amerika dan sebagainya.
Berbagai bencana alam seperti, gempa bumi, banjir besar, tsunami, berbagai penyakit yang mewabak dan bahkan di berbagai kawasan Amerika malah angin topan dan badai, seakan telah menjadi tontonan biasa.
Yang lebih menyedihkan lagi ialah, semua peristiwa besar tersebut dipandang bagaikan peristiwa yang terjadi begitu saja, tanpa ada kaitannya dengan kehendak Tuhan Maha Pencipat alam ini, yakni Allah Ta’ala dan tanpa ada kaitannya dengan perbuatan manusia terhadap Allah, Tuhan Pencipta mereka.
Hal tersebut dapat kita lihat ungkapan dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat yang mengandungi semangat melawan bencana-bencana besar tersebut dengan cara membangun rumah dan gedung anti gempa, teknologi penghalang tsunami, terusan raksasa pengendali banjir, hujan buatan untuk mengatasi kekeringan, menciptakan vaksin anti berbagai virus yang menyebar di berbagai penjuru dunia dan sebagainya.
Apa yang diberitakan, dibincangkan dan dilakukan sama sekali tidak mencerminkan hubungan semua peristiwa itu dengan Allah, Rabbul Alamin.
Cara Pandangan Manusia Terhadap bencana Alam
Kalau kita mentadabburkan ayat-ayat Al-Qura’an terkait bencana alam yang menimpa berbagai umat sebelum kita, sejak zaman nabi Nuh, Ibrahim, Luth, Syu’aib, Sholeh, Musa dan sebagainya, kita akan menemukan dua pandangan manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas bumi ini.
Pertama, cara pandang orang-orang kafir dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya. Cara pandang orang-orang yang sombong pada Allah dan tidak mengenal Tuhan Pencipta alam yang sebenarnya. Cara pandangan orang-orang sekular yang tidak mampu melihat kaitan antara Tuhan dengan hamba, antara agama dengan kehidupan dan antara dunia dan akhirat.
Manusia semacam ini adalah manusia yang tidak pernah mau dan tidak mampu menjadikan berbagai peristiwa alam tersebut sebagai pelajaran dan sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka bukannya menghisab diri dan kembali kepada Allah, melainkan semakin bertambah kesombongan dan pembangkangan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Hal seperti ini dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam surat Ghafir / 40 : 21 – 27 :
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ كَانُوا مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا هُمْ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَآَثَارًا فِي الْأَرْضِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَاقٍ (21) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَكَفَرُوا فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ إِنَّهُ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ (22) وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآَيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ (23) إِلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَقَارُونَ فَقَالُوا سَاحِرٌ كَذَّابٌ (24) فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا اقْتُلُوا أَبْنَاءَ الَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ وَاسْتَحْيُوا نِسَاءَهُمْ وَمَا كَيْدُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ (25) وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ (26) وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ 
"Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka Allah mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Allah" (21)
"Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya" (22)
"Dan sesungguhnya telah Kami utuskan Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,(23) kepada Fir'aun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata: "(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta."(24)
"Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami mereka berkata: "Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka." Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia (belaka)" (25)
"Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerosakan di muka bumi."(26) Dan Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab."(27) (Q.S. Ghafir : 21 -27)
Kedua, cara pandang orang-orang beriman kepada Allah dan para Rasulnya. Apa saja peristiwa alam yang terjadi mereka kembalikan semuanya kepada kehendak dan kekusaan Allah, mereka hadapi dengan hati yang penuh iman, tawakkal, sabar dan tabah serta mereka lihat sebagai sebuah ujian dan musibah untuk menguji kualiti keimanan dan kesabaran mereka, atau menganggap sebagai teguran Allah atas kelalaian dan dosa yang mereka lakukan.
Selain itu, semua peristiwa yang menimpa manusia mereka jadikan sebagai momentum terbaik untuk menghisab diri (taubat) agar lebih dekat kepada Allah dan sistem Allah dan Rasul-Nya. Pada saat yang sama merekapun meninggalkan larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang berjaya dalam beriteraski dengan alam dan dalam menghadapi berbagai ujian dan cubaan semasa hidup di dunia dan juga di akhirat kelak. Allah menjelasakannya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 155 – 157 :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)
"Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami sedang menuju kembali kepada-Nya) (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (157) (Q.S. Al-Baqoroh / 2 : 155 -157)
Penyebab Terjadinya Musibah
Al-Qur’an dengan tegas menjelasakan bawa sebab utama terjadinya semua peristiwa di atas bumi ini, sama ada gempa bumi, banjir, kekeringan, tsunami, penyakit tha’un (mewabah) dan sebagainya disebabkan oleh manusia itu sendiri, baik yang terkait dengan pelanggaran sistem Allah yang ada di laut dan di darat, maupun yang terkait dengan sistem nilai dan keimanan yang telah Allah tetapkan bagi hambanya.
Semua pelanggaran tersebut (pelanggaran sunnatullah di alam semesta dan pelanggaran syariat Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad Saw), akan mengakibatkan kemurkaan Allah. Kemurkaan Allah tersebut direalisasikan dengan berbagai peristiwa seperti gempa bumi, tsunami dan seterusnya.
Semakin besar pelanggaran manusia atas sistem dan syariat Allah, semakin besar pula peristiwa alam yang Allah timpakan pada mereka. Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an :
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (40)
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (Q.S. Al-Ankabut / 29 : 40)
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41)
Telah nampak kerosakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(Q.S. Ar-Rum / 30 : 41)
Melalui ayat-ayat Al-Qur’an tersebut jelaslah bagi kita bahwa :
  1. Semua peristiwa dan bencana yang kita saksikan di atas bumi dan alam semesta ini tidak ada yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, melainkan sesuai kehendak dan ketentuan Tuhan Penciptanya, yakni Allah Ta’ala.
  2. Berbagai persitiwa dan bencana itu disebabkan kederhakaan dan kesombongan manusia terhadap Allah dan syari’at Allah serta berbagai dosa-dosa yang mereka lakukan. Lalu Allah menurunkan berbagai azab atas mereka.
  3. Orang-orang kafir, sombong dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya melihat berbagai peristiwa tersebut murni hanya sebagai peristiwa alam yang terlepas dari kehendak Allah. Mereka tidak dapat mlihatnya sebagai sebuah azab, teguran atau cubaan. Melainkan hanya menambah kesombongan dan kekufuran kepada Allah. Sikap yang mereka kembangkan juga seakan melawan kehendak Allah. Namun sayang, sepanjang perjalanan umat manusia, belum ada satupun manusia yang mampu mengalahkan dan melawan kehendak Allah, kendati Fir’aun yang begitu hebat memiliki semua kekuatan semasa berkuasa, namun tenggelam juga di laut merah dan bangkainya dapat kita saksikan sekarang di sebuah museum di Mesir. Demiakian juga dengan negara-negara maju hari ini seperti jepun, Eropah dan Amerika. Belum pernah mereka mampu menahan gempa bumi, tsunami dan berbagai bencana yang Allah turunkan di negeri mereka. Semuanya lemah dan tak berdaya di hadapan kehendak Allah.
  4. Sebaliknya, orang-orang beriman akan melihat semua peristiwa yang terjadi merupakan ujian dan teguran dari Allah. Mereka akan segera kembali dan bertaubat pada Allah. Semakin taat pada aturan Allah, baik yang terkait dengan sunnatullah maupun syari’at Allah.
  5. Sistem Allah terkait dengan imbalan (pahala) dan hukuman (punishment) bukan hanya terjadi di akhirat, melainkan sudah Allah terapkan sejak kita hidup di dunia. Setiap kebaikan yang dibangun di atas dasar iman pada Allah dan ketaatan pada-Nya dan Rasul-Nya akan berakibat keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Sebaliknya, setiap pelanggaran sistem Allah yang terkait dengan keimana, syari’ah, akhlak, sunnatullah dan sebabgainya akn berakibat kepada tidakan Allah melalui berbagai bencana yang Allah timpakan kepada manusia. Mari kita renungkan firman Allah berikut ini : 
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (96) أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ (97) أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ (98) أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ (99)
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka menolak (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(96) Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?(97) Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?(98) Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi."(99) (Q.S. Al-A’raf / 7 : 96 – 99)
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قول هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو السميع العليم ......
krdt http://www.squad99.org
Baca Lagi>> - sedarlah manusia yang pelupa

Membersihkan Hati

1. Banyak meluangkan masa untuk muhasabah diri.
Waktu terbaik untuk muhasabah diri adalah selepas selesai solat fardhu. Ambillah sedikit masa untuk duduk diam seketika selepas selesai solat dengan melihat dan merenung kembali kekurangan dan kelemahan yang wujud dalam diri. Mengingati kekurangan dan kelemahan bukanlah untuk disesali tetapi untuk diperbaiki.
Waktu yang terbaik juga untuk muhasabah diri adalah beberapa ketika sebelum terlelap pada waktu malam. Soalan yang harus ditanyakan dalam diri ialah “ Apa yang sudah saya lakukan sepanjang hari ini?”
2. Terima hakikat tiada kejayaan sebenar di dunia ini.
Terimalah hakikat bahawa kejayaan di dunia ini bukanlah ukuran kejayaan yang hakiki, sebaliknya kejayaan sebenar adalah apabila kita bertemu dengan Allah SWT, kita dikurniakan syurga. Kejayaan yang dikecapi di dunia adalah subjektif, dan ianya berbeza mengikut individu. Hati akan mudah terubat apabila kita membisikkan “ tidak ada yang sempurna di dunia ini,” apabila menemui kegagalan di dalam sesuatu usaha.
3. Berusaha mendapatkan ilmu berkaitan diri sendiri
Ramai yang tidak percaya akan kewujudan dan kepekaan pancaindera yang keenam iaitu “pandangan mata hati”. Namun begitu, ilmu berkaitan dengan diri sendiri mudah diperoleh jika kita menggunakan pancaindera ini, dan dengannya juga kita mampu melihat dan menilai segala kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri. Namun bagaimanapun pancaindera ini akan lebih efektif sekiranya diri kita selalu dekat dengan Allah dan patuh kepada setiap perintah-Nya.
4. Belajar daripada orang lain.
Belajar daripada orang lain adalah sebahagian daripada proses kehidupan dan perkembangan seseorang manusia. Proses pembelajaran ini akan lebih berkesan dengan melihat setiap perkara yang berlaku di sekeliling dengan kaca mata seorang pelajar dan digabungkan dengan pandangan mata hati hendak belajar. Melalui proses inilah segala yang buruk dapat dijadikan pengajaran untuk dihindari manakala perkara baik yang ditemui, tempuhilah sebagai pedoman untuk terus memperbaiki diri. Ingatlah, orang yang bijaksana menjadikan semua perkara di sekelilingnya sebagai tempat belajar dan sentiasa memperbaiki kualiti hatinya.

Artikel yang berkenaan dengan Bagaimana Mengurus Dan Membersihkan Hati Anda?

  • Nilailah Diri Anda!

    Perbuatan dan tingkah laku seseorang membolehkan individu-individu lain mempunyai persepsi imej mengenai diri anda. Apabila kita menunjukkan perilaku positif, individu-individu lain mempunyai persepsi imej positif ...
  • Senyuman Di Bulan Puasa

    Senyuman ibarat satu pemandangan indah yang mendamaikan jiwa apatah lagi senyuman yang dilemparkan itu ikhlas dari hati yang tulus. Hanya tinggal beberapa hari sahaja lagi ...
  • Jangan Mudah Menilai

    Assalamualaikum kepada semua sahabat, Dalam kehidupan seharian yang kita lalui, kita mudah sekali menilai orang lain, dengan sekali pertemuan kita mudah sekali melabel orang itu ...
  • Hakikat Penyakit Riak

    Assalamualaikum w.b.t Firman Allah dalam surah al-Ma'un ayat 4-6 Maksudnya: Maka celakalah bagi orang yang solat. (Iaitu) orang yang lalai solatnya dan orang-orang yang riak.  ...
  • Manusia Sebagai Khalifah

    Manusia dijadikan Allah dari tanah melalui proses dari air mani dan seterusnya bertukar menjadi sebuku darah, kemudian bertukar pula ketulan daging.

    krdt http://www.fitrahpower.com
Baca Lagi>> - Membersihkan Hati

JANGAN SOKONG PEMIMPIN YANG BOHONG DAN ZALIM

عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهَا سَتَكُونُ أُمَرَاءُ يَكْذِبُونَ وَيَظْلِمُونَ فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنَّا وَلَسْتُ مِنْهُمْ وَلَا يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ. قال شيخنا الشيخ شعيب الأرناؤوط : إسناده صحيح على شرط الشيخين .

Daripada Huzaifah daripada Nabi SAW, Baginda bersabda : "Bahawasanya akan wujud (akan datang) para pemerintah yang berbohong dan berlaku zalim. Barangsiapa yang membenarkan pembohongan mereka dan membantu atas kezaliman mereka, maka (mereka) bukan daripada (golongan) kami dan aku bukan daripada (golongan) mereka, dan dia tidak akan menemuiku di haudh (telaga kauthar di akhirat kelak). (Sebaliknya) sesiapa yang tidak membenarkan pembohongan mereka dan tidak membantu atas kezaliman mereka, maka dia daripada (golongan) ku dan aku daripada (golongan) nya dan dia akan bertemuku di haudh". (Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya. Kata guru kami, Syeikh Syu'aib al-Arna'uth, sanad hadith ini sahih berdasarkan syarat al-Bukhari dan Muslim)

1520 حَدِيثُ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُمْلِي لِلظَّالِمِ فَإِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ ثُمَّ قَرَأَ ( وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ ) *

1520 Diriwayatkan daripada Abu Musa r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung akan memanjangkan usia atau waktu bagi orang-orang yang zalim. Walaupun begitu Allah tetap menyiksanya, maka Dia (Allah) tidak akan melepaskannya. Kemudian beliau membaca firman Allah: ( وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِىَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ ) Yang bermaksud: Dan begitulah azab Tuhanmu apabila Dia mengazabkan penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azabNya itu adalah sangat pedih lagi keras *

krdt

http://yusofembong.blogspot.com

Baca Lagi>> - JANGAN SOKONG PEMIMPIN YANG BOHONG DAN ZALIM

KISAH IBLIS BERTEMU DENGAN RASULULLAH

TOLONG BAGI 10 MINIT JE BACE NIE... !!! SILA SHARE..
KISAH IBLIS BERTEMU DENGAN RASULULLAH

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:

"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan memerlukanku. "

Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab : "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan, "Itu iblis, laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"

Nabi menahannya :" Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas RA berkata: Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi..

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad.... Salam untukmu para hadirin..."

Rasulullah SAW lalu menjawab : "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? "

Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemahuanku, namun kerana terpaksa."

"Siapa yang memaksamu? "

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:

"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."

"Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

ORANG YANG DIBENCI IBLIS

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya? "

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."

"Lalu siapa lagi?"

"Orang Alim dan wara'"

" Lalu siapa lagi?"

"Orang yang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain."

"Apa tanda kesabarannya? "

" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."

"Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"Apa tanda kesyukurannya ?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."

"Ali bin Abi Thalib?"

" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mahu melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

AMALAN YANG DAPAT MENYAKITI HATI IBLIS

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak solat?"

"Aku merasa panas dingin dan gementar. "

"Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 darjat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."

"Jika ia berhaji?"

"Aku seperti orang gila. "

"Jika ia membaca al-Quran?"

"Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."

"Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa jadi begitu? "

"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... Iaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"

"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"Sedekah yang diam - diam. "

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Solat fajar(subuh)."

"Apa yang dapat memukul kepalamu? "

"Solat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu? "

"Majlis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"

"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"

"Di bawah kuku manusia."


MANUSIA YANG MENJADI TEMAN IBLIS

Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Penzina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk.."

"Siapa tetamumu? "

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

"Siapa kekasihmu? "

"Orang yang meninggalkan solat jumaat"

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "

"Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja."

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. "

Iblis segera menimpali :" Tidak , tidak.. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau boleh berbahagia dengan umatmu, sementara aku boleh masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak boleh melihatku.

Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang boleh membaca dan tidak boleh membaca, yang durjana dan yang soleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku boleh pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

IBLIS DIBANTU OLEH 70000 ANAK-ANAKNYA

Tahukah kamu Muhammad, bahawa aku mempunyai 70000 anak.. Dan setiap anak memiliki 70000 syaitan.

Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebahagian untuk menggangu anak - anak muda, sebahagian untuk menganggu orang - orang tua, sebahagian untuk menggangu wanita - wanita tua, sebahagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada solat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu solat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaitan juga berkata, "Keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya.

Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? Bahawa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah makhluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahawa aku benar-benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai semasa solat. Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia solat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu',

Dia pun menoleh. Pada masa itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'solatmu tidak sah'.

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam solatnya akan dipukul.

Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Dia pun solat seperti ayam yang mematuk beras.

Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia solat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahawa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keldai.

Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan diapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan solat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib solat, solat hanya wajib untuk orang yang berkemampuan dan sihat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau solat.'

Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?


10 PERMINTAAN IBLIS KEPADA ALLAH

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"

"10 macam"

"Apa saja?"

Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.

Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji syaitan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)

Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah, maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.

Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kenderaan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan bilik mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaitan. " (QS Al-Isra : 27)

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku boleh melihat manusia sementara mereka tidak boleh melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, "Silakan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bolej menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya boleh membisikan dan menggoda."

Jika aku boleh menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.

Sebagaimana dirimu, kamu tidak boleh memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau boleh memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.

Kau hanya boleh menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS Hud :118 - 119)

Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata : " Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong."


Artikel Berkaitan : Kisah Syaitan dengan Nabi Muhammad s.a.w

#DIKUTIP DARI SYAJARATUL KAUN, DOKTRIN TENTANG PRIBADI MANUSIA PILIHAN, MUHAMMAD SAW, YANG DITULIS OLEH ASY-SYAIKH AL-AKBAR MUHYIDIN IBNU ARABI ABDULLAH MUHAMMAD BIN ALI BIN MUHAMMAD BIN AHMAD BIN ALI AL-HATIMI ATH-THA'I AL-ANDALUSIA), 17 RAMADHAN 560 H - 22 RABI'UTS-TSANI 638 H
Baca Lagi>> - KISAH IBLIS BERTEMU DENGAN RASULULLAH

renungan

Seorang wanita muslim dari Malaysia yang bekerja di US, memakai tudung dan memiliki akhlak yang bagus. Suatu malam perempuan ini dalam perjalanan balik ke rumah dari tempat kerjanya.

Kebetulan dia mengambil jalan singkat untuk pulang. Jalan yang diambil pula agak tersorok dan tidak banyak orang yang lalu lalang pada masa itu. Maklum hari sudah lewat. Berjalan di jalan yang agak gelap sebegitu membuatkan dia agak gelisah dan rasa takut berjalan bersaorangan. Tiba-tiba dia nampak ada seorang lelaki (kulit putih Amerika) bersandar di dinding di tepi lorong itu.

Dia sudah mula rasa takut dan tak sedap hati. Apa yang saudari kita ni boleh buat adalah berdoa ke hadrat Allah memohon keselamatan atas dirinya. Dia baca ayat Kursi dengan penuh pengharapan agar Allah membantu dia disaat itu. Masa dia melepasi lelaki yang bersandar itu, dia sempat menoleh dan dapat mengecam muka lelaki itu. Nasib baik lelaki itu buat tidak endah dan perempuan ini selamat sampai ke rumahnya.

Keesokkan paginya, saudari ini terbaca dalam akhbar yang seorang perempuan telah dirogol oleh seorang lelaki yang tidak dikenali dekat lorong yang dia jalan semalam hanya 10 minit selepas dia melintasi lorong tersebut.Muslimah ini yakin benar lelaki kulit putih yang dia lihat semalam adalah perogol itu.

Atas rasa tanggungjawab dia terus ke balai polis dan buat aduan. Wanita ni dapat mengenalpasti suspek melalui kawad cam dan selepas siasatan dilakukan, polis dapat bukti bahawa lelaki tersebut adalah perogol yang dicari.

Tapi perempuan Muslim ini hairan juga kenapa lelaki tadi tak jadikan dia mangsa ketika dia melalui lorong tersebut walhal dia keseorangan di masa tu, tetapi lelaki tadi ROGOL perempuan yang lalu selepas dia.

Muslimah ini nak tahu sangat sebabnya. Jadi dia minta kebenaran polis untuk bercakap dengan perogol tadi sebelum hukuman dijatuhkan (sebelum lelaki tadi di bawa ke tempat lain). Dia pun tanya perogol itu Why dont you do anything to me on that night even though you know that I'm alone?? Perogol tu jawab: No, you are not alone. That night I saw two young man walking with you. One on your right side and the other one was by your left side. If you were alone of course you will be my victim.?

Saudari ni rasa amat terkejut bila dengar penjelasan perogol tu. Dia bersyukur ke hadrat Allah kerana memelihara dia malam itu, mungkin juga berkat ayat Kursi yang dia baca malam itu. MORAL CERITA INI: Jika kita sebagai hambaNya menurut segala perintah dan meninggalkan segala laranganNya, Dia pastinya akan sentiasa dekat dengan kita dan memelihara kita.

Muslimah tadi pertama-tamanya menutup aurat dan memang Muslimah yang menjaga batas-batas yang ditetapkan Islam. (Kalau aurat terbuka malaikat pun malas dekat). Mungkin dua orang lelaki yang menemani wanita itu adalah malaikat yang diutuskan Allah untuk menjaga hambaNya yang sentiasa ingat akan diriNya.

Ayat Kursi sememangnya adalah ayat pelindung yang mustajab?selalulah amalkannya. Bayangkan anda seorang yang selalu ingkar suruhan Allah, kufur dengan nikmatnya, sambil lewa beribadat. Dapatkah anda mendapat pertolongan sebegini dari Allah? Balasan Allah tu boleh datang semasa di dunia lagi.

Di akhirat kelak memang pasti kerana itu janji Allah. Jadi, renungkanlah di mana level ?iman? kita sekarang ini. Wassalam. Barang siapa membaca ayat Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya,Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh. Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya [Dari Abdullah bin ?Amr r.a.]

Sebuah kisah benar yang sangat sangat menarik pada pandangan saya.semoga anda semua mendapat pengajaran dan ilmu yang bermanfat.sebagai hamba kita seharusnya percaya dengan kemampuan senjata orang mukmin iaitu DOA.semoga kita sentiasa dipeliara Allah dari kejahatan syaitan yang di rejam??

krdt:http://www.ohberita.net
Baca Lagi>> - renungan

kelebihan bulan Syaaban

Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Aisyah r.a menyatakan bahawa:


"Adalah Rasulullah saw sering berpuasa hingga kami menyangka bahawa baginda akan berpuasa berterusan. Dan baginda sering berbuka (tidak berpuasa) sehingga kami menyangka baginda akan berbuka (tidak berpuasa) seterusnya. Aku tidak pernah melihat baginda berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat baginda berpuasa sunat dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya di bulan Syaaban."

Usamah bin Zaid pula menceritakan; "Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw, wahai Rasulullah saya tidak pernah menyaksikan banyaknya puasa tuan pada lain-lain bulan seperti di bulan Syaaban", lalu Baginda menjawab, "Itulah bulan (Syaaban) di mana ramai manusia lalai mengenainya iaitu di antara bulan Rejab dan Ramadan, ini adalah bulan di mana segala amalan diangkat kepada Tuhan Pemilik Sekalian Alam. Oleh itu saya (Baginda) amat suka kiranya amalan saya diangkat ketika saya sedang berpuasa.'' (Hadis riwayat Imam Ahmad dan Nas'aei).

Justeru, daripada hadis-hadis di atas, kita mendapati bahawa nabi saw amat mengambil berat untuk memperbanyakkan puasa pada bulan Syaaban. Di samping itu, sesiapa yang masih berhutang puasa pada Ramadhan yang sebelumnya seperti wanita yang meninggalkan puasa kerana 'datang bulan', maka inilah waktu yang sesuai untuk mempastikan agar segala 'hutang' dilunaskan sebelum tibanya bulan Ramadhan. Sebagai mencontohi sunnah nabi, kita juga sewajarnya memperbanyakkan berpuasa sunat pada bulan Syaaban yang mulia ini.

Di samping berpuasa, kita juga boleh memperbanyakkan amalan-amalan sunat yang lain untuk mempertingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan sebagai suatu persediaan untuk memperbanyakkan lagi amalan pada bulan Ramadhan. Antara amalan yang boleh dilakukan selain daripada berpuasa ialah membaca al-Quran, bertaubat, beristighfar, berzikir, memperbanyakkan solat sunat, bersedekah bagi menolong meringankan penderitaan fakir miskin atau anak-anak yatim, melakukan amalan kebajikan, memohon keampunan untuk ibu-bapa, memohon restu kehadrat Allah s.w.t. bagi keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan sebagainya.

Persoalan seterusnya yang selalu timbul dalam masyarakat kita ialah amalan pada malam nisfu syaaban. Menurut al-Qadhi Abu Bakar Ibnul Arabi , tidak ada satu hadis sahih mengenai keutamaan malam nisfu syaaban, dan semua hadis mengenainya bertaraf dhaif yang tidak boleh diamalkan. Walau bagaimanapun terdapat hadis mengenai fadilat malam nisfu syaaban yang dianggap Hasan oleh sebahagian ulamak . Hadis tersebut ialah: “Allah melihat kepada hamba-hambaNya pada malam nisfu Syaaban, maka Dia ampuni semua hamba-hambaNya kecuali musyrik (orang yang syirik) dan yang bermusuh (orang benci membenci) (Riwayat Ibn Hibban, al-Bazzar dan lain-lain). Al-Albani mensahihkan hadis ini dalam Silsilah al-Ahadis al-Sahihah.

Hadis ini tidak mengajar kita apakah bentuk amalan pada malam berkenaan. Oleh itu, amalan-amalan tertentu pada malam tersebut (sekiranya dianggap sebagai satu kemestian dan wajib seperti ‘mesti’ membaca Yasin sebanyak tiga kali, dan menunaikan solat-solat tertentu sempena nisfu syaaban) adalah bukan ajaran Nabi s.a.w. Inilah juga pendapat majoriti ulamak seperti Sayyid Sabiq, Prof Mutawalli Sya'rawi, Dr Abdul Karim Zaidan dan sebagainya. Oleh yang demikian, kita tidak boleh melakukan amalan-amalan yang tidak diasaskan oleh nabi dan yang bercanggah dengan hukum syarak seperti menunaikan solat sunat khusus untuk panjang umur pada malam nisfu syaaban.
Akan tetapi, ini bukanlah bermakna bahawa kita tidak boleh melakukan amalan tertentu pada malam nisfu syaaban seperti bacaan Yasin, sebaliknya amalan tersebut boleh diteruskan, namun dengan syarat kita tidak ‘mewajibkan’ bacaan Yasin sebanyak 3 kali dan seumpamanya. Di samping itu, alangkah baiknya juga kalau pada malam itu juga diisi dengan program pengajian ilmu agar pemahaman terhadap ajaran Islam semakin meningkat dari semasa ke semasa.

Justeru, amalan-amalan sunat seperti membaca al-Quran, berzikir, solat sunat, berpuasa dan yang seumpamanya hendaklah dilaksanakan bukan sahaja pada malam nisfu syaaban, akan tetapi kita hendaklah beristiqamah melaksanakan amalan-amalan kebajikan tersebut pada bila-bila masa sahaja siang ataupun malam. Sesungguhnya apabila kita dapat melaksanakan sesuatu amalan dengan penuh keikhlasan dan amalan tersebut bertepatan dengan hukum syara', maka kita akan tergolong daripada umat Islam yang menuju ke arah kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Perbanyakkanlah amalan sunat di bulan Syaaban sebagai suatu persediaan menyambut kedatangan bulan Ramadhan al-Mubarak!

krdt:http://www.ustazshauqi.com
Baca Lagi>> - kelebihan bulan Syaaban

rahsia bisnes rasulullah

Rasulullah SAW adalah manusia biasa, bukan malaikat dan bukan pula anak Tuhan atau lain-lainnya. Beliau secara manusiawi sama dengan kita seluruh umat manusia. Ayahanda beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthallib, ibundanya bernama Aminah, keduanya dari suku Quraisy di Mekah keturunan Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim AS. 
Rasulullah SAW adalah Rasul pilihan Allah yang diutuskan kepada umat manusia untuk membimbing mereka kepada hidayah Allah; berbuat yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran serta beriman kepada Allah. Sebelum kedatangan Rasulullah SAW, manusia berada di ambang kehancuran lantaran kebudayaan yang menyebabkan tertegak nya tamadun ketika itu telah hancur.
Ketika kemanusiaan sedang berada dalam kesesakan nafas di ambang maut, Allah mengutuskan Rasulullah SAW untuk membangkitkannya semula dan mengeluarkan umat manusia dari kegelapan kepada cahaya. Rasulullah SAW memecah belengu-belengu jahiliah dan khurafat dan mengajak manusia kepada pengabdian yang akan membebaskan mereka daripada segala bentuk ikatan lain. Dia mengembalikan kepada mereka kebahagiaan hidup yang sebenarnya.
Itu semua biasa kita baca dalam buku-buku agama. Yang jarang kita dengar ialah sifat keusahawanan atau ciri-ciri perniagaan Rasulullah SAW.
Baginda sudah mula berniaga sejak berumur 12 tahun. Di bawah jagaan Abu Talib as, Rasulullah saw telah mula mengikut Abdul Talib as berniaga sehingga ke Syria. Abdul Talib adalah mentor perniagaan kepada Rasulullah ketika muda.
Dan Rasulullah merupakan ahli perniagaan yang hebat. Pada suatu ketika, di waktu berniaga, Rasulullah telah memperoleh keuntungan lebih dari usahawan-usahawan lain dalam rombongan yang sama. Oleh kerana kehebatan Rasulullah saw dalam perniagaan, Baginda berjumpa dengan isterinya, Siti Khadijah (yang juga seorang usahawan unggul) ketika berumur 25 tahun.
Perniagaan adalah perkara yang penting dalam Islam, malah menjadi satu terminologi yang sering disebut dalam al-Quran, contohnya:
Sesungguhnya orang yang selalu membaca kitab Allah dan tetap mendirikan solat serta mendermakan dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka secara sembunyi atau secara terang-terangan, mereka mengharapkan sejenis perniagaan yang tidak akan rugi(35:29)”
Wahai orang-orang yang beriman. Mahukah Aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya? Yakni kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta kamu berjuang membela dan menegakkan ugama Allah dengan harta benda dan diri kamu, yang demikian itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu hendak mengetahui (61:10-11)”
Kenapa Allah menyebut perniagaan dan bukan pekerjaan? Kerana perniagaan itu ialah sesuatu yang menguntungkan dan memerlukan usaha tulang empat kerat kita sendiri. Dan boleh juga merugikan sekiranya tidak dijalankan dengan betul.
Dan Rasulullah sering disalah anggap sebagai miskin. Tidak, Baginda seorang yang kaya. Cuma hidup yang dijalaninya tidak seperti orang-orang kaya. Tiada rumah bertingkat-tingkat, tiada TV Plasma, tiada kereta Ferrari. Tetapi apabila Baginda keluar berjuang, contohnya berperang. Baju perang, pedang Baginda adalah dari yang terbaik, kuda-kuda perang adalah dari jenis yang terbaik. Makna kata seluruh harta Baginda digunakan untuk memperjuangkan Islam, bukan membuncitkan perut sendiri. Malah Baginda Rasulullah pernah mengikat batu-batu ke perutnya untuk menahan lapar.
Rasulullah pernah bersabda tentang pemilikan harta:
Harta itu merupakan kekayaan terpuji TETAPI hanya bagi orang yang soleh, kerana orang yang soleh akan menggunakan hartanya secara bijaksana, tidak dikotori rasa angkuh yang menghilangkan keberkatan dari Allah.”
Ingin tahu cara Rasul Terulung kita berniaga? Teruskan membaca.
Tidak Pernah Berdebat
Rasulullah dahulu ketika berniaga, tidak pernah menyakiti hati peniaga lain. Hal ini diakui oleh mereka yang pernah berurusan dengan Baginda SAW sebelum Baginda diangkat menjadi rasul lagi. Dalam satu peristiwa, seorang peniaga bernama Saib bin Ali Saib datang menemui Rasulullah SAW. Melihat Saib datang, Rasulullah berkata, “Mari, mari. Selamat datang saudara saya, dan rakan niaga saya yang tidak pernah bertengkar,” kata Rasulullah . Saib membalas dengan berkata, “Kita tidak pernah bertengkar sebab tuan peniaga yang sentiasa lurus dan tepat dengan kiraan.”
Teknik Menjual Yang Unik
Mengikut riwayat, Nabi menjual barang-barang Baginda tidak seperti diamalkan oleh kebanyakan peniaga atau lain-lain saudagar ketika itu. Baik peniaga Arab atau pun bukan Arab. Biasanya para peniaga kebanyakannya mereka menjual barang-barang dagangan mereka dengan meletakkan harga yang setinggi mungkin. Tetapi Nabi menjualnya dengan cara memberitahu harga pokok dan meminta para pelanggan atau pembeli membayar berapa harga yang mereka kehendaki.
Dengan cara ini pembeli merasa puas dan senang hati kerana mereka merasa tidak tertipu oleh peniaga. Lalu mereka membeli dengan larisnya sehingga barang-barang Nabi paling laku dan cepat habis berbanding rakan-rakan Baginda yang lain. Selain itu Nabi juga mengambil sikap menjual pada harga modal apabila sipembelinya seorang yang benar-benar miskin tetapi memerlukan kepada barang itu. Baginda amat bertimbang rasa dan amat pengasihan belas kepada sesama manusia. Manakah ada manusia yang menjual barang-barang dagangannya dengan harga modal?
Sentiasa Senyum
Satu lagi daya penarik yang luar biasa yang telah menarik para pembeli untuk mendekati barang-barang Nabi ialah sikap dan wajah Baginda semasa berjualan itu. Selaku seorang insan yang sedia dijadikan Allah berwajah kacak menawan dan gemar melemparkan senyuman kepada orang, maka Nabi telah menggunakan kelebihan yang dikurniakan oleh Allah kepada Baginda itu. Dengan wajah yang manis dan menawan dihiasi pula dengan senyuman yang manis, pastilah keindahan dan keelokan yang terpancar di wajah seseorang itu semakin bertambah. Walaupun tutur kata tidak seberapa , tetapi para pelanggan tetap menggemari orang yang berwajah manis dan selalu memberi senyuman kepada orang.

Jujur

Baginda bersabda, “Peniaga yang dapat dipercayai dan beramanah, akan bersama para Nabi, orang-orang yang dapat dipercayai dan orang-orang yang mati syahid” (Riwayat Al-Imam At-Tarmizi). Dalam konteks ini, kejujuran ditekankan kerana kejujuran merupakan antara elemen terpenting dalam perniagaan.Ketika kita berbincang mengenai perniagaan seorang Muslim, kita sebenarnya sedang membincangkan satu konsep perniagaan yang membangunkan hubungan kepercayaan di antara peniaga dan pelanggan, dan piawaian ini tidak boleh dicapai dengan adanya dusta dan penipuan.
Pada suatu hari, Rasulullah berjalan-jalan di kawasan pasar bandar Madinah. Baginda lalu di hadapan seorang peniaga yang menjual buah-buahan yang dilonggok-longgokkan. Rasulullah memeriksa buah-buahan itu dengan memasukkan tangannya ke dalam satu longgokan. Kemudian Rasulullah menarik tangannya keluar dan menunjukkan jarinya yang basah kepada peniaga itu. Apa ini saudara ?” tanya Rasulullah. “Terkena hujan, tuan,” kata peniaga itu. Mengapa saudara tidak letakkan buah-buahan yang basah itu di sebelah atas supaya orang dapat melihatnya ?” kata Rasulullah. Kemudian Baginda berkata lagi, “Barang siapa menipu, dia bukan pengikut saya.”
Tidak Bersumpah Palsu
Dengan tegas, Rasulullah SAW mengecam amalan perdagangan yang dipenuhi tipu daya. Apalagi sampai bersumpah palsu, mengandungi unsur riba atau berbisnes di pasar gelap. Sebab, model menjalankan bisnes seperti itu tak saja merugikan orang lain, tapi juga membuat perniagaan yang dijalankan tidak lancar. Hal itu sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, “Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum berpisah. Apabila mereka jujur dan mahu menerangkan (keadaan barang), mereka akan mendapat berkat dalam jual-beli mereka. Dan jika mereka bohong dan menutupi (cacat barang) akan dihapuskan keberkatan jual-beli mereka.” (HR. Muslim) Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabat untuk tidak melakukan sumpah, selain mengakibatkan kehilangan berkatnya.
Lemah Lembut
Baginda Rasulullah SAW sentiasa mengamalkan sikap baik hati dan lemah lembut ketika menjalankan perniagaan. Jabir telah meriwayatkan bahawa Rasulullah telah bersabda yang bermaksud: “Allah SWT mencucuri rahmat kepada orang yang berbuat baik ketika ia berjual, ketika ia membeli dan ketika ia membuat tuntutan.”
Bukan Mengejar Harta Semata-mata
Rasulullah SAW bekerja keras mencari penghidupan yang halal. Baginda menjalankan perniagaan bukan sahaja untuk menyara kehidupan Baginda tetapi juga untuk mengukuhkan potensi Baginda agar orang yang kaya tampil ke hadapan untuk menghulur modal mereka untuk digunakan oleh Baginda bagi tujuan perniagaan.
Muamalah seperti ini amat digalakkan oleh Islam kerana terdapatnya unsur bantu membantu di kalangan mereka yang berada dan tidak berada. Firman Allah SWT dalam surah Al Ma’idah ayat 2: Bermaksud: “Dan hendaklah kamu bantu membantu dalam perkara-perkara kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu sekali-kali bantu membantu dalam perkara-perkara kejahatan dan permusuhan.”
Fasih Tutur Kata
Rasulullah SAW merupakan seorang yang mempunyai kefasihan dalam tutur katanya. Tutur katanya lembut, lunak didengar, tidak pernah berbohong dan sentiasa jujur. Oleh itu, tidak hairanlah apabila Baginda mengendalikan perniagaan harta Khadijah, Baginda memperoleh keuntungan yang banyak. Terdapat sebuah hadis yang menceritakan kefasihan Baginda yang telah diriwayatkan oleh Al-Tarmizi dari Syaidatina Aishah: Bermaksud: “Adalah Rasulullah berkata-kata dengan perkataan yang terang serta jelaslagi tegas, dapat difahami oleh setiap orang yang mendengarnya (duduk bersama Baginda).
Keuntungan Maksimum Adalah Mungkin
Walaupun ada ustaz (penceramah) yang mengatakan untung hanya boleh diambil sekitar 30% sahaja, namun kata-kata Rasulullah SAW lebih utama untuk kita jadikan pegangan. Terdapat satu hadis sahih yang menceritakan, seorang sahabat Nabi membeli dua ekor kambing dengan 1 dinar. Kemudian, sahabat itu tadi menjual salah seekor kambing itu dengan harga 1 dinar. Bermaksud, di tangannya ada seekor lagi kambing dan wang sejumlah 1 dinar. Sahabat itu datang kepada Rasulullah dan kemudian menyatakan apa yang telah beliau lakukan (menjual dengan cara begitu). Rasulullah tidak berkata apa-apa melainkan mendoakan agar sahabatnya itu mendapat keberkatan dalam perniagaan yang dilakukannya.
Ada lagi hadis sahih lain riwayat Abu Daud di mana Rasulullah ditanya mengapa tidak ditetapkan keuntungan maksimum (kawal kadar keuntungan). Lantas Rasulullah menyatakan, itu adalah satu ‘kezaliman’ untuk para peniaga. Daripada dua contoh di atas berasaskan dalil yang sahih, kita dapati tidak mengapa kita menaikkan keuntungan sesuatu jualan produk sehingga 100%. Cuma yang dilarang adalah menyorokkan barangan keperluan asasi manusia pada ketika permintaan mendadak, dan dijual kembali apabila harganya dinaikkan. Ataupun apabila pihak pemimpin (kerajaan) menetapkan sesuatu perkara, maka kita wajib mematuhinya.
Maka, kepada para peniaga, marilah contoh cara-cara bisnes Rasulullah SAW, yakni akan memperoleh pahala kerana mengikut sunah Baginda.
Wallahualam.

krdt:http://www.usahawan.com
Baca Lagi>> - rahsia bisnes rasulullah